Mana yang Lebih Kuat: Kejahatan atau Kebaikan?

Mana yang Lebih Kuat: Kejahatan atau Kebaikan?
Ditulis oleh : dr.Bram Natanael Sembiring
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan dua kekuatan besar yang tampak saling bertentangan yaitu kejahatan dan kebaikan. Kadang, kita merasa bahwa kejahatan lebih unggul dan terasa kuat.
Ia muncul dalam bentuk ketidakjujuran, kebencian, kekerasan, nafsu atau keegoisan yang dengan cepat menimbulkan luka dan ketakutan.
Namun, jika kita melihat lebih dalam, kekuatan kejahatan itu hanya tampak besar di permukaan. Ia bekerja dengan cara menghancurkan, bukan membangun.
Sejarah membuktikan bahwa rezim-rezim yang dibangun di atas fondasi kejahatan, meskipun berkuasa untuk sementara, akhirnya runtuh oleh ketidakstabilan internal dan perlawanan dari nilai-nilai kemanusiaan.
Ia menimbulkan efek yang cepat, tapi tidak pernah bertahan lama. Seperti api yang membakar, ia meninggalkan abu bukan kehidupan.
Sebaliknya, kebaikan bekerja dengan cara yang lebih tenang dan halus. Kadang tidak langsung terlihat hasilnya, tapi dampaknya jauh lebih dalam dan tahan lama.
Setiap tindakan baik, sekecil apapun, memiliki efek berantai yang signifikan Kebaikan menyembuhkan, menginspirasi, dan menumbuhkan harapan di hati orang lain.
- Satu kalimat positif bisa meredakan kekhawatiran. 
- Satu tindakan jujur bisa memulihkan kepercayaan. 
- Satu kata maaf bisa menghentikan rantai kebencian. 
Sejarah juga mengajarkan bahwa kekuasaan yang lahir dari kejahatan akhirnya runtuh.
Tapi mereka yang berdiri di atas dasar kebaikan kasih, keadilan, dan ketulusan akan dikenang dan memberi warisan yang bertahan lama.
Seperti kata Martin Luther King Jr.:
“Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan, hanya cahaya yang bisa melakukannya.
Kebencian tidak bisa mengusir kebencian, hanya cinta yang bisa melakukannya.”
Maka, di tengah dunia yang sering tampak keras dan tidak adil, mari kita tetap memilih menjadi sumber kebaikan.
Dalam menghadapi kompleksitas dunia kontemporer, kita perlu menyadari bahwa pilihan untuk berbuat baik bukanlah bentuk kelemahan, melainkan kekuatan yang visioner.
Ketika setiap individu konsisten menebar kebaikan, kita bukan hanya mengubah lingkungan sekitar, tetapi turut serta dalam membangun peradaban yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.
Kebaikan mungkin memerlukan waktu untuk menunjukkan hasilnya, tetapi warisan yang ditinggalkannya akan terus hidup melampaui generasi. Inilah kekuatan sejati yang mampu mentransformasi kegelapan menjadi cahaya, dan keputusasaan menjadi harapan.
Karena ketika satu orang berbuat baik, dunia menjadi sedikit lebih terang. Dan terang yang kecil jika terus dijaga mampu mengalahkan kegelapan sebesar apa pun.









 TPMD dr. Bram Natanael
TPMD dr. Bram Natanael