Home / Artikel

Artikel

Karada Scan sebagai Alat Deteksi Dini dalam Pencegahan Penyakit Metabolik

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Karada Scan sebagai Alat Deteksi Dini dalam Pencegahan Penyakit Metabolik

Karada Scan sebagai Alat Deteksi Dini dalam Pencegahan Penyakit Metabolik

Share :   

www.kliniksimpangpemda.com - Penyakit metabolik adalah sekelompok kondisi yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh, yang melibatkan perubahan dalam cara tubuh memproses dan mengelola energi dari makanan seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat kota Medan. Dalam upaya mencegah dan mengelola penyakit-penyakit ini, deteksi dini menjadi kunci utama. Salah satu alat yang efektif untuk melakukan deteksi dini adalah Karada Scan. Alat ini tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga memberikan informasi yang akurat tentang kondisi tubuh yang berkaitan dengan metabolisme.


Apa Itu Karada Scan?


Karada Scan adalah alat pemindai tubuh yang menggunakan teknologi bioelectrical impedance analysis (BIA). Teknologi ini bekerja dengan mengirimkan arus listrik kecil melalui tubuh dan mengukur resistensi yang terjadi. Hasil pengukuran ini kemudian digunakan untuk menghitung berbagai parameter tubuh seperti:

1. Persentase lemak tubuh

2. Massa otot

3. Tingkat metabolisme basal

4. Indeks Massa Tubuh (BMI)

5. Persentase air tubuh


Manfaat Karada Scan dalam Deteksi Dini Penyakit Metabolik


Adapun Manfaat dari karada scan dalam deteksi dini penyakit metabolik diantaranya :


1. Mengidentifikasi Risiko Obesitas

Obesitas adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit metabolik. Dengan mengukur persentase lemak tubuh dan BMI, Karada Scan dapat membantu mengidentifikasi individu yang berisiko obesitas sehingga tindakan pencegahan dapat segera diambil.

2. Memantau Komposisi Tubuh

Mengikuti perubahan dalam massa otot dan lemak tubuh dapat memberikan indikasi tentang efektivitas program diet dan olahraga. Hal ini penting untuk mencegah penurunan massa otot yang sering terjadi pada program penurunan berat badan yang tidak tepat.

3. Mengukur Tingkat Metabolisme Basal (BMR)

BMR adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar saat istirahat. Dengan mengetahui BMR, individu dapat merencanakan pola makan yang sesuai untuk menjaga atau menurunkan berat badan.

4. Menilai Keseimbangan Air Tubuh

Persentase air dalam tubuh adalah indikator penting dari kesehatan keseluruhan. Ketidakseimbangan air dapat menunjukkan masalah kesehatan seperti dehidrasi atau retensi cairan yang bisa berkaitan dengan penyakit ginjal atau jantung.



KLIK >>> | Reservasi Pemeriksan Karada Scan Gratis


Recent Posts

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Panduan Uji Sugestibilitas: Strategi Menentukan Teknik Induksi yang Tepat

Hipnoterapi

Panduan Uji Sugestibilitas: Strategi Menentukan Teknik Induksi yang Tepat

Dalam dunia hipnoterapi, uji sugestibilitas adalah salah satu fondasi penting yang menentukan keberhasilan terapi. Sebelum memulai induksi hipnosis, seorang hipnoterapis perlu memahami sejauh mana klien dapat merespons sugesti.

Proses ini bukan hanya langkah teknis, melainkan juga bagian dari membangun rapport dan menyiapkan klien agar merasa nyaman dalam proses terapi.

Apa Itu Uji Sugestibilitas?

Uji sugestibilitas adalah serangkaian teknik untuk mengukur sejauh mana seseorang dapat menerima, merespons, dan mengikuti sugesti yang diberikan. Tingkat sugestibilitas setiap individu berbeda-beda—ada yang sangat mudah merespons, ada pula yang membutuhkan pendekatan lebih halus.

Uji ini bukan untuk menilai kuat atau lemahnya mental seseorang, melainkan untuk memahami gaya komunikasi bawah sadar yang paling efektif digunakan dalam proses hipnoterapi.

Landasan Teori: Mengapa Uji Ini Bekerja?

Pemahaman teoritis membuat praktik uji sugestibilitas menjadi lebih tajam dan efektif.

1.     Neurosains dan Sistem Saraf Otonom: Sugesti yang efektif bekerja dengan mengakses keadaan parasimpatik (rileks dan menerima) dari sistem saraf otonom. Uji sugestibilitas adalah cara untuk "membujuk" sistem saraf untuk beralih dari mode simpatik (kritis, waspada) ke mode parasimpatik, menciptakan gateway menuju pikiran bawah sadar.

2.     Fungsi Otak dan Ideodinamika: Teori ini, yang dipelopori oleh psikolog seperti William B. Carpenter dan James Braid, menjelaskan bagaimana sebuah ide dapat memicu respons fisik (ideomotor) atau sensorik (ideosensoris) secara otomatis. Saat terapis memberikan sugesti "tangan menempel", mereka sedang mengamati apakah ide tersebut dapat diterjemahkan pikiran bawah sadar menjadi aksi motorik tanpa campur tangan kritis dari pikiran sadar.

3.     Rapport dan Mirror Neuron: Ilmu neurosains modern mengenali peran mirror neuron—sel saraf yang aktif baik ketika kita melakukan suatu tindakan maupun ketika kita melihat orang lain melakukannya. Membangun rapport yang baik mengaktifkan sistem ini, meningkatkan empati dan membuat klien lebih selaras dan terbuka terhadap sugesti yang diberikan terapis.

 

Tujuan Uji Sugestibilitas

  1. Mengukur tingkat kesiapan klien sebelum sesi hipnosis.

Dengan uji sugestibilitas, terapis dapat mengetahui apakah klien sudah cukup rileks, fokus, dan siap menerima sugesti. Hal ini membantu mencegah resistensi saat induksi berlangsung.

  1. Memilih teknik induksi yang sesuai (induksi cepat, progresif, atau kombinasi).

Klien dengan sugestibilitas tinggi biasanya cocok dengan induksi cepat, sedangkan yang rendah lebih efektif menggunakan induksi progresif. Hasil uji menjadi panduan dalam menentukan metode terbaik.

  1. Membantu membangun kepercayaan diri terapis dan kenyamanan klien.

Respons positif dari uji sugestibilitas membuat terapis lebih percaya diri memandu sesi, sekaligus memberi keyakinan pada klien bahwa ia mampu masuk ke kondisi hipnosis dengan aman

  1. Menjadi Tingkat sugestibilitas klien akan memengaruhi cara pemberian sugesti, bahasa yang digunakan, dan kedalaman trance yang ditargetkan, sehingga rencana terapi dapat disesuaikan secara individual. dasar penentuan strategi terapi yang tepat.

 

Teknik Uji Sugestibilitas yang Umum Digunakan

  1. Tes Jari Rapat (Finger Lock Test)
    Klien diminta merapatkan kedua telunjuk. Terapis memberi sugesti bahwa jari-jari tersebut saling menempel kuat, semakin dicoba dipisahkan justru semakin rapat.

 

  1. Tes Tangan Menempel (Hand Lock Test)
    Klien menempelkan kedua telapak tangan dan diberi sugesti bahwa tangan menjadi lengket seperti dilem.

 

 

  1. Tes Lengan Berat & Ringan (Arm Levitation Test)
    Satu lengan diberi sugesti terasa ringan seperti ditarik balon helium, sedangkan lengan lain terasa berat seperti ditekan benda berat.

 

  1. Tes Mata Lengket (Eye Lock Test)
    Klien diminta menutup mata, kemudian diberi sugesti bahwa semakin dicoba dibuka, semakin sulit untuk melakukannya.

 

 

  1. Tes Ayunan Tubuh (Body Sway Test)
    Klien berdiri rileks, lalu diberi sugesti untuk merasakan dorongan ke depan atau ke belakang.

Prinsip Praktik Uji Sugestibilitas

  • Bangun Rapport terlebih dahulu agar klien merasa aman.

  • Gunakan bahasa sederhana dan jelas, hindari kalimat yang membingungkan.

  • Perhatikan respon nonverbal klien (gerakan tubuh, ekspresi wajah, napas).

  • Jangan memaksakan hasil, karena tidak ada respon yang benar atau salah.

  • Gunakan hasil uji sebagai peta navigasi, bukan label mutlak terhadap klien.

Uji sugestibilitas adalah langkah awal yang sangat penting dalam hipnoterapi. Dengan memahami teori dan praktiknya, seorang hipnoterapis dapat memilih teknik induksi yang paling sesuai dan memastikan bahwa proses terapi berjalan efektif. Ingatlah bahwa setiap klien unik, sehingga fleksibilitas, kepekaan, dan keterampilan komunikasi seorang terapis menjadi kunci keberhasilan.

 

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Seni Mengakhiri Trance pada proses hypnosis dengan Aman

Hipnoterapi

Seni Mengakhiri Trance pada proses hypnosis dengan Aman

Dalam dunia hipnoterapi, kemampuan melakukan induksi trance sering menjadi fokus utama. Namun, para profesional tahu bahwa sesi yang benar-benar sukses justru ditutup dengan terminasi yang sempurna. Proses ini jauh lebih dari sekadar "membangunkan" klien.

ini adalah sebuah intervensi terapeutik akhir yang bertujuan untuk mengintegrasikan perubahan, memastikan kenyamanan, dan memperkuat kepercayaan klien.

Jika dilakukan dengan terburu-buru atau tanpa teknik yang tepat, klien bisa merasa pusing, linglung, bahkan lelah setelah sesi.

Mengapa Terminasi adalah Tahapan yang Penting?

Terminasi yang dilakukan dengan terburu-buru atau tanpa keahlian dapat menyebabkan klien merasa pusing, linglung, atau lelah (disebut sebagai "trance hangover"). Sebaliknya, terminasi yang dilakukan dengan benar bermafaat diantaranya :

1. Memastikan Keamanan & Kenyamanan

Klien merasakan bahwa mereka berada di tangan yang ahli dari awal hingga akhir, yang meningkatkan rasa aman dan kerja sama untuk sesi berikutnya.

2. Mengkonsolidasi Hasil Terapi

Sugesti positif yang diberikan selama terminasi berperan sebagai "penutup segel" pada proses perubahan yang telah terjadi, membantu menginternalisasi manfaat terapi.

3. Mencegah Efek Samping

Membimbing klien kembali secara bertahap memungkinkan sistem sarafnya menyesuaikan diri, mencegah disorientasi atau pusing.

4. Membangun Rapport & Profesionalisme

Pengalaman klien yang positif dan berenergi di akhir sesi adalah cerminan langsung dari keahlian hipnoterapis.

Tahapan Terminasi yang Efektif (Alur Profesional)

Sebelum memulai, ingatlah bahwa intonasi suara Anda harus naik secara perlahan dari lembut dan lambat (saat trance dalam) menuju jelas dan bersemangat (saat sadar).

1. Persiapan & Pemberitahuan (Setting the Frame)

Berikan isyarat halus bahwa sesi akan berakhir. Ini menghormati bawah sadar klien dan mempersiapkannya untuk transisi.

Contoh Kalimat: "Dan sekarang, waktunya untuk secara perlahan kembali ke ruangan ini, membawa serta semua insight, kekuatan, dan perubahan positif yang telah Anda dapatkan..."

2. Hitungan Naik dengan Sugesti Terkait (Counting-Up with Embedded Suggestions)

Hitungan naik (dari 1 ke 5 atau 1 ke 10) adalah tulang punggung terminasi. Setiap angka dikaitkan dengan sugesti spesifik untuk kebangkitan yang progresif.

Contoh:

"Saya akan menghitung dari 1 sampai 5. Pada hitungan 1, energi baru mulai mengalir ke seluruh tubuh Anda..."

"2, Anda semakin sadar terhadap ruangan di sekitar Anda, pikiran semakin jernih dan segar..."

"3, Anda bisa menggerakkan ujung jari dan kaki, perasaan rileks dan nyaman tetap melekat..."

"4, hampir sepenuhnya sadar, penuh semangat dan energi positif..."

"Dan pada hitungan 5, mata Anda terbuka dengan sendirinya, merasa sangat segar, sadar penuh, dan siap melanjutkan hari dengan percaya diri!"

3. Penguatan Pasca-Trance (Post-Trance Reinforcement)

Setelah klien membuka mata, jangan buru-buru mengakhirinya. Ini adalah momena crucial untuk anchoring state positif.

• Ajak klien meregangkan tubuh, menarik napas dalam, dan tersenyum.

• Berikan afirmasi akhir: "Dan biarkan perasaan segar dan positif ini tetap bersama Anda sepanjang hari."

4. Debriefing & Grounding (Evaluasi Singkat)

Tanyakan pengalaman mereka. Ini berfungsi sebagai "grounding" akhir dan memberi Anda umpan balik berharga.

• Pertanyaan: "Bagaimana perasaan Anda?" atau "Tubuh terasa lebih ringan?"

• Respon yang baik: "Sangat santai, mata masih agak berat." Ini normal. Anda bisa merespons dengan, "Iya, wajar sekali. Itu sisa perasaan rileks yang dalam. Sebentar lagi akan sepenuhnya normal dan segar."

Tips Profesional dan Menangani Situasi Khusus

  1. Adaptasi dengan Klien

    Jika klien tampak sangat linglung atau lambat bereaksi, ulangi hitungan dengan nada yang lebih tegas dan bersemangat.

    "Mari kita lakukan sekali lagi untuk energi yang lebih maksimal. Satu... benar-benar segar!"

  2. Integrasikan Tips ke dalam Proses

    Tips tentang intonasi dan ritme bukanlah add-on, melainkan bagian intrinsik dari setiap langkah di atas.

  3. Kontrak Awal

Kepercayaan diri klien dimulai sejak awal. Sebelum induksi, selalu katakan,

"Anda akan selalu mendengar suara saya, dan nanti di akhir, saya akan membimbing Anda kembali dengan nyaman dan segar."

Ini menghilangkan kecemasan tersembunyi.

  1. Metode Alternatif

    Selain counting-up, terminasi bisa menggunakan visualisasi seperti "naik tangga yang cerah" atau "menyelesaikan perjalanan yang menyenangkan".

Tips Profesional dalam Terminasi

• Jangan terburu-buru, lakukan dengan ritme tenang dan terarah.

• Pastikan intonasi suara naik secara perlahan dari lembut (saat trance) menuju normal (saat sadar).

• Jika klien tampak masih berat membuka mata, ulangi hitungan dengan nada lebih kuat.

• Selalu akhiri dengan senyum dan kontak mata alami agar klien merasa diterima sepenuhnya.

Terminasi adalah tahap akhir yang sangat penting dalam hipnoterapi dan harus dilakukan dengan cermat. Dengan terminasi yang tepat, klien tidak hanya bangun dari trance, tetapi juga bangkit dengan energi baru, rasa aman, dan keyakinan positif.

Seorang hipnoterapis yang mahir terminasi akan meninggalkan kesan profesional, sehingga klien merasa puas dan lebih terbuka untuk melanjutkan sesi-sesi berikutnya.

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Teknik Induksi Cepat (Rapid Induction) dalam Hipnoterapi

Hipnoterapi

Teknik Induksi Cepat (Rapid Induction) dalam Hipnoterapi

Rapid Induction adalah metode untuk membawa klien masuk ke kondisi trance dengan cepat, biasanya dalam hitungan detik hingga menit.

Teknik ini sering digunakan oleh hipnoterapis profesional ketika klien membutuhkan pengalaman trance segera, misalnya untuk demonstrasi, terapi singkat.

Berbeda dengan induksi tradisional yang menggunakan relaksasi panjang, rapid induction memanfaatkan faktor kejutan, fokus perhatian, dan sugesti langsung untuk menembus pikiran sadar sehingga klien masuk ke kondisi hipnosis lebih cepat.

 

Prinsip Utama Rapid Induction

 Metode ini bekerja dengan mengganggu pola pikir sadar klien, yang membuat mereka lebih terbuka terhadap sugesti. Tiga prinsip utamanya adalah:

  1. Pattern Interrupt (Pemutusan Pola): Pikiran sadar kita bekerja berdasarkan pola dan kebiasaan. Rapid induction memutus pola ini dengan sebuah kejutan atau instruksi yang tidak terduga. Ketika klien bingung atau kaget, faktor kritisnya (critical factor) non-aktif untuk sesaat, menciptakan "jendela kesempatan" untuk memberikan sugesti langsung ke pikiran bawah sadar.

  2. Fokus Perhatian yang Sangat Terpusat (Hyperfocus): Dengan memusatkan seluruh perhatian klien pada satu stimulus (suara, sentuhan, atau titik visual), kapasitas pemrosesan pikiran sadarnya menjadi penuh. Keadaan "overload" ini membuat klien lebih mudah menerima perintah atau sugesti tanpa melakukan analisis.

  3. Pemilihan Bahasa yang Presisi (Precise Language): Sugesti yang diberikan harus langsung, jelas, dan menggunakan perintah yang tidak ambigu. Kata-kata seperti "Tidur!", "Rileks Sekarang!", atau "Tutup mata!" diucapkan dengan intonasi yang tegas dan otoritatif untuk memicu respons refleks.

 

Contoh Teknik Rapid Induction yang Populer

  1. Hand Drop Induction: Klien diminta menekan tangan hipnoterapis. Saat tekanan dilepaskan secara tiba-tiba, hipnoterapis langsung memberikan sugesti, seperti "Tidur, rileks!". Kejutan dari pelepasan tangan mempermudah pikiran bawah sadar menerima sugesti untuk relaksasi.

Caranya : Minta klien berdiri dan rentangkan tangan lurus ke depan, telapak tangan menghadap bawah. Letakkan tangan Anda di bawah tangan klien. Setelah klien menekan kuat (biasanya pada hitungan ke-3), tarik tangan Anda dengan sangat cepat dan pada saat yang bersamaan berikan perintah.

Script Sugesti: "TIDUR! Tarik nafas dalam... dan saat Anda menghembuskannya, biarkan seluruh tubuh Anda menjadi lemas dan rileks sepenuhnya! Turun ke kursi, TIDUR LEBIH DALAM LAGI!" (Sertakan sentuhan ringan pada dahi atau bahu untuk membimbingnya duduk).

  1. Eye Fixation Induction: Klien diminta fokus pada satu titik di langit-langit,  Setelah beberapa saat, Berikan sugesti yang membangun ekspektasi dan kelelahan lalu , instruksikan memanfaatkan kelelahan mata dan fokus yang intens untuk menutup mata dan memasuki kondisi trance,

Script Sugesti: "Fokuskan pandangan Anda pada titik ini... dan perhatikan bagaimana sekelilingnya mulai menjadi blur... semakin Anda fokus, mata Anda semakin lelah... kelopak mata semakin berat... dan ketika nanti saya sentuh dahi Anda, Anda akan merasakan dorongan yang sangat kuat untuk menutup mata dan langsung masuk ke dalam kondisi relaksasi yang sangat dalam... sekarang... TUTUP! TIDUR DALAM!"

 

  1. Pattern Interrupt: Mengganggu rutinitas atau pola kebiasaan yang sudah biasa, Cara ini membuat klien kehilangan alur kebiasaan sehingga lebih mudah diarahkan ke trance. Missal, seperti proses berjabat tangan. Hipnoterapis dapat memulai jabat tangan, lalu tiba-tiba mengubah gerakan sambil memberikan sugesti hipnosis. Gangguan pola ini membuat klien kehilangan alur dan menjadi lebih responsif.

 

 Kapan dan Kepada Siapa Teknik Ini Digunakan?

  1. Demonstrasi hipnosis Untuk demonstrasi hipnosis di seminar/workshop (dengan persetujuan penuh dan diawali screening).

  2. Sesi terapi dengan waktu terbatas.

  3. Klien yang sangat sugestif (highly hypnotizable) dan yang mudah fokus dan responsif..

  4. Keadaan yang memerlukan respons cepat (misalnya: menghentikan serangan panik atau mengurangi rasa sakit mendadak).

 

Kelebihan & Kekurangan

  1. Kelebihan: cepat, efektif, meningkatkan kepercayaan diri klien dan hipnoterapis.

  2. Kekurangan: tidak semua klien responsif; perlu keterampilan, timing, dan kepekaan tinggi dari hipnoterapis.

 Tips bagi Hipnoterapis

  1. Bangun Rapport: Pastikan Anda sudah memiliki hubungan yang baik dan dipercaya oleh klien sebelum mencoba teknik ini.

  2.  Gunakan Suara yang Tegas tapi Tenang: Berikan instruksi dengan jelas dan tegas, tetapi pertahankan nada yang menenangkan.

  3. Latihan Secara Berulang: Menguasai teknik ini membutuhkan latihan konstan agar gerakan dan waktu yang Anda gunakan menjadi sempurna.

Rapid Induction adalah teknik induksi cepat yang sangat efektif bila digunakan dengan benar. Bagi seorang hipnoterapis profesional, menguasai teknik ini bukan hanya soal “mempercepat trance”, tetapi juga soal memahami psikologi klien, penggunaan bahasa sugestif, dan membangun rasa percaya. Dengan latihan terstruktur, teknik ini bisa menjadi alat terapi yang powerful untuk berbagai kebutuhan.

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Cara Menggunakan Bahasa Tubuh, Intonasi, dan Pacing Leading dalam Hipnoterapi Modern

Hipnoterapi

Cara Menggunakan Bahasa Tubuh, Intonasi, dan Pacing Leading dalam Hipnoterapi Modern

Dalam membangun rapport komunikasi bukan hanya sekadar kata-kata. Keberhasilan seorang hipnoterapis sangat ditentukan oleh tiga elemen penting yang sering diabaikan, yaitu bahasa tubuh, intonasi suara, serta teknik pacing dan leading. Ketiganya berperan dalam membangun Trust (kepercayaan), menciptakan rasa nyaman, dan mengarahkan pikiran bawah sadar klien agar terbuka terhadap sugesti positif.

1. Bahasa Tubuh: Komunikasi Tanpa Kata

Jika tubuh tidak selaras, klien akan merasakan ketidaknyamanan, meskipun kata-kata terdengar meyakinkan. Bahasa tubuh mencakup postur, ekspresi wajah, gerakan tangan, dan kontak mata. Dalam hipnoterapi, konsistensi antara pesan verbal dan nonverbal adalah hal yang mutlak.

Ketidakselarasan akan menciptakan dissonansi kognitif pada klien, yang menyebabkan resistensi bawah sadar.

Hindari menyilangkan tangan atau kaki. Posisi tubuh yang terbuka menunjukkan penerimaan dan keterbukaan. Condong sedikit ke arah klien menunjukkan keterlibatan dan perhatian penuh, namun lakukan dengan jarak yang tetap nyaman.

Ekspresi wajah tenang memang penting, tetapi usahakan juga untuk "memantulkan" atau mencerminkan emosi klien dengan empati. Jika klien bercerita dengan sedih, anggukkan kepala dengan ekspresi wajah yang memahami, bukan tetap tersenyum lebar.

Gerakan tangan dapat digunakan untuk menekankan kata-kata dan "memimpin" perhatian klien. Gerakan yang halus, melingkar, dan ke bawah seringkali dikaitkan dengan perasaan menenangkan.

Tatapan yang terlalu intens bisa dianggap sebagai ancaman. Alih-alih menatap langsung ke mata, cobalah untuk menatap area segitiga pada wajah klien (dahi-hidung-mulut). Ini terasa seperti kontak mata tanpa intensitas yang mengintimidasi.

2. Intonasi: Energi dalam Suara

Suara adalah kendaraan utama untuk menembus critical factor klien. Intonasi yang tepat, yang sering diilhami oleh Milton Model dari Milton H. Erickson, dapat menginduksi trance secara lebih efektif.

Suara yang rendah (bass) dan lembut cenderung lebih menenangkan. Turunkan nada dan volume suara Anda seiring dengan proses relaksasi yang semakin dalam.

Kecepatan bicara harus selaras dengan keadaan klien. Mulailah dengan tempo normal, lalu perlahan-lahan turunkan kecepatannya untuk memandu klien masuk ke keadaan trance. Gunakan jeda yang cukup panjang setelah memberikan sugesti penting, memberi waktu bagi pikiran bawah sadar untuk memprosesnya.

Tekankan kata-kata sugestif dengan mengubah nada, kecepatan, atau volume. Contoh: "Dan Anda bisa mulai merasa sangat nyaman sekarang," (kata "sangat nyaman" diucapkan lebih pelan dan sedikit lebih berat).

Gunakan pola kalimat yang tidak langsung, seperti tag question ("...bukan?"), untuk mengurangi resistensi dan membuat sugesti lebih mudah diterima.

3. Pacing dan Leading: Menyatu dan Mengarahkan

Teknik ini, yang berasal dari Neurolinguistic Programming (NLP), adalah inti dari persuasi elegan dalam hipnoterapi.

Pacing dan leading adalah teknik komunikasi untuk menyelaraskan diri dengan klien dan kemudian mengarahkan mereka sesuai tujuan hipnoterapi. Tujuannya adalah membangun rapport dengan menunjukkan bahwa Anda memahami dunia mereka.

Pacing berarti menyesuaikan diri dengan kondisi klien, seperti nada suara, tempo bicara, dan bahasa tubuh, untuk membangun rapport dan rasa dipahami.

Setelah rapport terjalin, leading dilakukan dengan perlahan mengarahkan klien mengikuti sugesti.

Contoh sederhana:

Klien bernapas cepat karena cemas; hipnoterapis menyesuaikan napasnya lebih cepat (pacing). Setelah beberapa saat, hipnoterapis memperlambat napasnya, sehingga klien secara bawah sadar ikut melambat (leading).

Ini adalah inti hipnoterapi—mengajak pikiran bawah sadar klien mengikuti arah perubahan yang diinginkan.

           

Bahasa tubuh, intonasi, serta pacing-leading bukan sekadar teknik tambahan, tetapi fondasi komunikasi dalam hipnoterapi. Dengan menguasai ketiganya, seorang hipnoterapis dapat:

  1. Membangun kepercayaan lebih cepat.

  2. Membawa klien ke kondisi trance dengan lebih mudah.

  3. Menanamkan sugesti positif secara efektif.

Hipnoterapi bukan hanya tentang kata-kata, tetapi tentang bagaimana tubuh, suara, dan energi kita menjadi jembatan menuju perubahan klien.

 

 

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Mengenal Gelombang Otak : Jalan Menuju Kondisi Trance dalam Hipnoterapi Modern

Hipnoterapi

Mengenal Gelombang Otak : Jalan Menuju Kondisi Trance dalam Hipnoterapi Modern

Praktik hipnoterapi berakar pada ilmu neurosains, oleh karena itu pemahaman tentang gelombang otak sangat penting untuk memahami kondisi trance.

Trance bukanlah tidur, melainkan kondisi fokus, rileks, dan sangat terbuka terhadap sugesti positif. Ini adalah kondisi alami yang sering kita alami, misalnya saat asyik menonton film, membaca buku hingga lupa waktu, atau mengemudi di jalan yang familiar tanpa menyadari detail perjalanan.

Mengenal Gelombang Otak

Otak manusia menghasilkan aktivitas listrik yang dapat diukur dengan EEG (Electroencephalography). Aktivitas ini dikelompokkan ke dalam beberapa jenis gelombang yang berkaitan dengan kondisi kesadaran yang berbeda. Aktivitas ini terbagi menjadi beberapa jenis gelombang:

1. Beta (13–30 Hz)

  • Kondisi sadar penuh, analitis, fokus pada masalah sehari-hari.

  • Terlalu lama di beta bisa memicu stres dan kecemasan.

2. Alpha (8–12 Hz)

  • Kondisi rileks, tenang, namun tetap sadar.

  • Pikiran lebih terbuka terhadap imajinasi dan sugesti.

  • Biasanya tercapai saat meditasi ringan atau sebelum tidur.

3. Theta (4–7 Hz)

  • Kondisi trance yang dalam, penuh kreativitas, intuisi, dan akses ke memori bawah sadar.

  • Hipnoterapi banyak bekerja dalam gelombang ini, karena sugesti mudah diterima.'

4. Delta (0,5–3 Hz)

  • Gelombang otak saat tidur nyenyak.

  • Tidak ideal untuk terapi karena kesadaran hampir tidak ada.

Kondisi Trance dalam Hipnoterapi

Trance bukanlah keadaan tidak sadar atau tertidur. Trance adalah keadaan hiper-fokus dan konsentrasi yang teralihkan ke dalam diri. Trance adalah kondisi alami yang sebenarnya sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:

  1. Terhanyut saat menonton film (Screen Trance)

  2. Terlarut dalam buku hingga lupa waktu. (Flow State)

  3. Mengemudi di jalan yang sama berulang kali tanpa menyadari detail perjalanan.  (Highway Hypnosis)

Dalam hipnoterapi, terapis dengan sengaja menciptakan dan memandu kondisi trance ini menggunakan teknik induksi (seperti relaksasi progresif atau cerita metafora) untuk membawa klien dari gelombang Beta yang sibuk menuju keadaan Alpha/Theta yang reseptif.

Hubungan Gelombang Otak dengan Trance

Terapis menggunakan teknik induksi hipnosis untuk membantu klien berpindah dari kondisi sadar (Beta) ke kondisi lebih rileks (Alpha) dan, bila diperlukan, ke kondisi trance yang lebih dalam (Theta).

Semakin dalam frekuensi gelombang otak, semakin tinggi tingkat sugestibilitas klien. Namun, bukan berarti trance yang paling dalam selalu yang terbaik. Tingkat trance yang efektif adalah yang paling sesuai dengan tujuan terapi.

Mitos dan Fakta tentang Trance

  1. Banyak orang salah mengira trance sebagai tidur atau kehilangan kesadaran. Faktanya, klien yang berada dalam kondisi trance justru lebih fokus daripada biasanya.

  2. Klien tetap sadar sepenuhnya, dapat mendengar suara terapis, dan bahkan bisa menolak sugesti yang bertentangan dengan nilai pribadi mereka.

  3. Trance adalah kondisi alami yang difasilitasi untuk tujuan positif, seperti mengatasi stres, trauma, kebiasaan buruk, atau meningkatkan performa diri.

Sebagai hipnoterapis, memahami gelombang otak dan kondisi trance bukan sekadar teori, melainkan dasar untuk mengarahkan klien dengan efektif. Memahami gelombang otak dan kondisi trance merupakan dasar penting dalam mengarahkan klien secara efektif. Gelombang Alpha dan Theta merupakan gerbang utama menuju pikiran bawah sadar.

Melalui trance, hipnoterapi menjadi jalan aman dan ilmiah untuk membantu perubahan positif dalam diri seseorang. Dengan pemahaman ini, penting untuk menjelaskan kepada klien bahwa hipnoterapi bukan mistis atau manipulasi, melainkan sebuah proses ilmiah yang memanfaatkan potensi alami otak manusia.

 

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Karada Scan sebagai Alat Deteksi Dini dalam Pencegahan Penyakit Metabolik

Berita Kesehatan

Karada Scan sebagai Alat Deteksi Dini dalam Pencegahan Penyakit Metabolik

www.kliniksimpangpemda.com - Penyakit metabolik adalah sekelompok kondisi yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh, yang melibatkan perubahan dalam cara tubuh memproses dan mengelola energi dari makanan seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat kota Medan. Dalam upaya mencegah dan mengelola penyakit-penyakit ini, deteksi dini menjadi kunci utama. Salah satu alat yang efektif untuk melakukan deteksi dini adalah Karada Scan. Alat ini tidak hanya mudah digunakan, tetapi juga memberikan informasi yang akurat tentang kondisi tubuh yang berkaitan dengan metabolisme.


Apa Itu Karada Scan?


Karada Scan adalah alat pemindai tubuh yang menggunakan teknologi bioelectrical impedance analysis (BIA). Teknologi ini bekerja dengan mengirimkan arus listrik kecil melalui tubuh dan mengukur resistensi yang terjadi. Hasil pengukuran ini kemudian digunakan untuk menghitung berbagai parameter tubuh seperti:

1. Persentase lemak tubuh

2. Massa otot

3. Tingkat metabolisme basal

4. Indeks Massa Tubuh (BMI)

5. Persentase air tubuh


Manfaat Karada Scan dalam Deteksi Dini Penyakit Metabolik


Adapun Manfaat dari karada scan dalam deteksi dini penyakit metabolik diantaranya :


1. Mengidentifikasi Risiko Obesitas

Obesitas adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit metabolik. Dengan mengukur persentase lemak tubuh dan BMI, Karada Scan dapat membantu mengidentifikasi individu yang berisiko obesitas sehingga tindakan pencegahan dapat segera diambil.

2. Memantau Komposisi Tubuh

Mengikuti perubahan dalam massa otot dan lemak tubuh dapat memberikan indikasi tentang efektivitas program diet dan olahraga. Hal ini penting untuk mencegah penurunan massa otot yang sering terjadi pada program penurunan berat badan yang tidak tepat.

3. Mengukur Tingkat Metabolisme Basal (BMR)

BMR adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsi dasar saat istirahat. Dengan mengetahui BMR, individu dapat merencanakan pola makan yang sesuai untuk menjaga atau menurunkan berat badan.

4. Menilai Keseimbangan Air Tubuh

Persentase air dalam tubuh adalah indikator penting dari kesehatan keseluruhan. Ketidakseimbangan air dapat menunjukkan masalah kesehatan seperti dehidrasi atau retensi cairan yang bisa berkaitan dengan penyakit ginjal atau jantung.



KLIK >>> | Reservasi Pemeriksan Karada Scan Gratis


TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - nan

Berita Kesehatan

Di Klinik Pratama Simpang Pemda Mengajarkan Penting Nya Masyarakat Mengetahui Apa Itu HIV/AIDS

 

Apa itu HIV dan AIDS?


Human Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat dengan HIV adalah salah satu jenis virus yang dapat menyebabkan penyakit serius bagi penderitanya. Lantaran, HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.


 Lebih tepatnya, Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini menyerang salah satu sel di dalam sel darah putih, yaitu sel T atau CD4. Di mana, sel tersebut memiliki peran penting untuk menjaga imun tubuh dan memerangi infeksi yang masuk ke dalam tubuh.


Apabila tidak ditangani sesegera mungkin, infeksi HIV ini dapat berkembang hingga mencapai stadium akhir. Stadium akhir dari HIV adalah AIDS. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh sudah tidak mampu lagi melawan infeksi yang masuk.


Dengan kata lain, perbedaan HIV dan AIDS ini yaitu terletak pada konteksnya. HIV adalah virus yang menyebabkan melemahnya sistem imunitas tubuh. Sedangkan, AIDS adalah kondisi gangguan kesehatan yang diakibatkan dari melemahnya sistem imunitas tubuh tersebut.


Maka dari itu, penderita HIV/AIDS ini rentan untuk terkena penyakit tertentu, seperti TB atau tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, beberapa jenis kanker, dan lain sebagainya.



Penyebab Penularan HIV dan AIDS


Human Immunodeficiency Virus atau lebih dikenal sebagai HIV adalah sejenis virus yang memiliki kemampuan untuk menyebabkan kondisi serius yang disebut Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Di samping itu, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu penyebab HIV. Berikut di antaranya:


* Bergonta-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual serta tidak menggunakan alat kontrasepsi.


* Menggunakan jarum suntik yang telah dipakai oleh orang lain.


* Menggunakan alat makan bersama-sama dengan penderita HIV.


* Transfusi darah yang alatnya tidak steril.


* Mengidap penyakit STD atau penyakit menular seksual lainnya.


Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini masih terdapat banyak orang yang salah kaprah mengenai penularan HIV. Penyebaran HIV sebenarnya hanya dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. HIV tidak dapat ditularkan melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, ataupun sentuhan fisik.


3.Gejala HIV dan AIDS


Tahap Pertama:

Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.

Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.

Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.


Tahap Kedua:

Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.

Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.

Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.

Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.


Tahap Ketiga:

• Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS.

• Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.

• Merasa lelah setiap saat.

• Sulit bernapas.

• Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.

• Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.

• Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.

• Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.


Konsultasi : Dame Dosmariana Aritonang,A.Md.Kep

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Klinik dr. Bram Natanael Faskes BPJS Terdekat Solusi Kesehatan Terpercaya & Ramah Pasien BPJS

BPJS Kesehatan

Klinik dr. Bram Natanael Faskes BPJS Terdekat Solusi Kesehatan Terpercaya & Ramah Pasien BPJS

Medan, 23 Juli 2025 – Masyarakat Medan Selayang kini tak perlu bingung mencari layanan kesehatan BPJS yang cepat, ramah, dan profesional. Hadir di tengah-tengah Anda, Klinik dr. Bram Natanael menjadi pilihan terbaik sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk peserta BPJS Kesehatan yang mengutamakan pelayanan prima, tenaga medis berpengalaman, dan kenyamanan pasien.


Kenapa Harus Pindah ke Faskes dr. Bram Natanael?


1. Tenaga Medis Ramah & Profesional

Dokter dan perawat kami tidak hanya kompeten secara klinis, tapi juga punya hati untuk melayani. Kami memahami bahwa pasien bukan hanya butuh obat, tapi juga kepastian dan kenyamanan.


2. Prolanis Aktif & Edukatif

Program PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) di Klinik dr. Bram rutin dilakukan setiap bulan. Pasien dengan hipertensi, diabetes, dan penyakit kronis lainnya bisa ikut edukasi, konsultasi, dan senam kesehatan GRATIS!


3.Lokasi Strategis di Medan Selayang

Klinik kami mudah dijangkau, dekat dengan pusat pemukiman warga, dan memiliki jam praktik fleksibel – bahkan tersedia layanan konsultasi online.


4. Cepat, Tidak Ribet, dan No Antrian Panjang

Sistem antrean kami tertib, dan pelayanan kami cepat tanpa mengorbankan kualitas. Tidak ada drama, tidak ada buang waktu.


💬 Suara Pasien Kami

"Awalnya saya pikir semua faskes BPJS itu sama. Tapi setelah pindah ke Klinik dr. Bram Natanael, saya merasa diperlakukan sebagai manusia, bukan hanya nomor antrean."

— Ibu Yuni, 43 tahun, Pasien BPJS dari Medan Selayang


📢 Ingin Layanan BPJS yang Lebih Bersahabat dan Bermanfaat?

Saatnya Anda mempertimbangkan untuk pindah faskes BPJS ke Klinik dr. Bram Natanael. Prosesnya mudah, hanya dengan beberapa langkah di aplikasi Mobile JKN, Anda sudah bisa menjadi bagian dari keluarga sehat kami!

📲 Hubungi Sekarang!

🔹 WA Admin: 0853-5980-3740

🔹 Kunjungi Klinik: Jl. Flamboyan Raya, Medan Selayang

🔹 Instagram: @klinikdrbram

🔹 Info lebih lanjut? Cukup ketik: “Pindah Faskes ke dr. Bram” via WhatsApp.


✨ “Jangan hanya jadi peserta BPJS. Jadilah pasien yang diperhatikan, didengarkan, dan disembuhkan. Bersama Klinik dr. Bram Natanael, semua itu nyata.”

TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - WHO Tetapkan Tuberkulosis Sebagai Penyakit Menular Paling Mematikan Dr.Bram Sembiring : Jangan Takut untuk Berobat Tuberkulosis Bisa Sembuh

Berita Kesehatan

WHO Tetapkan Tuberkulosis Sebagai Penyakit Menular Paling Mematikan Dr.Bram Sembiring : Jangan Takut untuk Berobat Tuberkulosis Bisa Sembuh

Medan 22 November 2024 – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan bahwa Tuberkulosis (TB) telah mengambil alih posisi sebagai penyakit menular paling mematikan di dunia, mengalahkan COVID-19. Dalam laporan terbaru, WHO mencatat bahwa pada tahun lalu, sekitar 10,8 juta orang terjangkit TB, dengan 1,25 juta di antaranya meninggal dunia akibat penyakit ini. Hal ini menyoroti tantangan besar yang dihadapi dalam pengendalian TB, terutama di negara-negara dengan beban tinggi seperti Indonesia.


Data dan Fakta Mengenai Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan biasanya menyerang paru-paru. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika penderita batuk atau bersin. Gejala umum TB aktif meliputi batuk berkepanjangan, demam, penurunan berat badan, dan berkeringat malam. WHO menyebutkan bahwa lebih dari separuh kasus TB global ditemukan di lima negara: India (26%), Indonesia (10%), China (6,8%), Filipina (6,8%), dan Pakistan (6,3%).

Situasi TBC di Indonesia


Indonesia menempati peringkat ketiga dunia dalam jumlah kasus TB, dengan sekitar 824 ribu kasus baru setiap tahunnya dan 93 ribu kematian akibat penyakit ini. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun TB dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat, tantangan dalam diagnosis dan pengobatan masih sangat besar. Penurunan layanan kesehatan akibat pandemi COVID-19 juga berkontribusi pada peningkatan kasus TB di seluruh dunia, termasuk Indonesia.


Imbauan dari Dr. Bram Natanael Sembiring

Dr. Bram Natanael Sembiring, seorang dokter praktisi di Klinik Simpang Pemda dalam pelayanan kesehatan primer, menghimbau masyarakat untuk tidak menganggap Tuberkulosis sebagai sebuah aib.


"Tuberkulosis adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan sepenuhnya jika didiagnosis dan diobati secara tepat. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang merasa malu atau takut untuk memeriksakan diri, sehingga penyakit ini sering terdeteksi terlambat. Saya mengajak seluruh masyarakat, terutama yang mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan atau berkeringat malam, untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Jangan abaikan kesehatan Anda, dan ingat, pengobatan TB itu gratis di fasilitas kesehatan pemerintah," ungkapnya.


Dr. Bram juga menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dalam mendukung pasien TB untuk menjalani pengobatan hingga tuntas. Hal ini sangat penting untuk mencegah resistensi obat dan penyebaran penyakit di lingkungan sekitar.


Upaya Penanganan dan Pencegahan

Dalam menghadapi situasi ini, WHO merekomendasikan beberapa langkah pencegahan yang harus diambil oleh negara-negara dengan beban tinggi TB. Di Indonesia, penting untuk melakukan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) bagi individu yang terinfeksi laten dan menjaga kesehatan masyarakat melalui program vaksinasi serta peningkatan kesadaran tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.


Raden Rara Diah Handayani dari Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa 30%-50% orang yang tinggal serumah dengan pasien TB dapat mengalami infeksi laten. Oleh karena itu, pencegahan melalui pemberian obat seperti rifampicin dan isoniazid selama periode tertentu menjadi sangat penting.

Kesimpulan


Pernyataan WHO mengenai TB sebagai penyakit menular paling mematikan menuntut perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat global. Di Indonesia, upaya untuk mengendalikan TB harus diperkuat melalui peningkatan akses terhadap diagnosis dan pengobatan serta kampanye kesadaran untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan angka kematian akibat TB dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat dapat ditingkatkan. Jangan ragu untuk memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan, karena TB bukanlah aib, melainkan sebuah kondisi medis yang membutuhkan perhatian bersama.



TPMD dr. Bram Natanael - Pelayanan Hebat Pengobatan Tepat - Klinik Terbaik di Kota Medan - Pentingnya Penggunaan Gigi Palsu pada Kasus Ompong

Kesehatan Gigi Mulut

Pentingnya Penggunaan Gigi Palsu pada Kasus Ompong

www.kliniksimpangpemda.com - Gigi yang ompong, baik sebagian maupun keseluruhan, dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Kehilangan gigi tidak hanya berdampak pada penampilan, tetapi juga pada kesehatan mulut dan kemampuan makan. Penggunaan gigi palsu adalah salah satu solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Berikut ini beberapa alasan mengapa penggunaan gigi palsu sangat penting pada kasus ompong.


1. Mengembalikan Fungsi Pengunyahan

Gigi memiliki peran penting dalam proses pengunyahan makanan. Kehilangan gigi dapat membuat sulit untuk mengunyah makanan dengan benar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pencernaan dan penyerapan nutrisi. Gigi palsu membantu mengembalikan fungsi pengunyahan, memungkinkan seseorang untuk menikmati makanan mereka dan memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang cukup.


2. Meningkatkan Kualitas Bicara

Gigi berperan penting dalam artikulasi suara. Kehilangan gigi dapat menyebabkan kesulitan dalam berbicara dengan jelas, sehingga komunikasi menjadi terganggu. Dengan menggunakan gigi palsu, struktur mulut dan posisi lidah dapat dikembalikan, membantu memperbaiki kualitas bicara dan membuatnya lebih mudah dipahami oleh orang lain.


3. Meningkatkan Penampilan dan Kepercayaan Diri

Penampilan adalah salah satu aspek penting dari kehidupan sosial. Kehilangan gigi dapat mempengaruhi penampilan wajah dan senyum seseorang, yang bisa berdampak pada kepercayaan diri. Gigi palsu dapat membantu mengembalikan penampilan alami mulut dan wajah, meningkatkan kepercayaan diri dan membantu seseorang merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.


4. Mencegah Perubahan Struktur Wajah

Gigi mendukung struktur wajah. Kehilangan gigi dapat menyebabkan perubahan pada bentuk wajah, membuat pipi terlihat cekung dan membuat seseorang tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Gigi palsu memberikan dukungan yang diperlukan untuk jaringan wajah, membantu menjaga bentuk dan kontur wajah tetap alami.


5. Meningkatkan Kesehatan Mulut

Kehilangan gigi dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut lainnya, seperti pergeseran gigi yang tersisa dan peningkatan risiko penyakit gusi. Gigi palsu membantu menjaga gigi yang tersisa tetap pada tempatnya dan mengurangi tekanan pada gusi dan jaringan mulut lainnya, membantu menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.


6. Solusi yang Ekonomis dan Mudah Diakses

Gigi palsu adalah solusi yang lebih ekonomis dibandingkan dengan beberapa alternatif lainnya seperti implan gigi. Selain itu, proses pembuatan dan pemasangan gigi palsu relatif cepat dan tidak memerlukan prosedur pembedahan yang rumit, membuatnya lebih mudah diakses oleh banyak orang.


Kenapa Pilih Klinik Simpang Pemda Medan untuk Gigi Palsu ?


· Konsultasi Gratis: Manfaatkan konsultasi awal gratis untuk mengevaluasi kondisi gigi Anda dan membahas opsi perawatan.

· Pilih Material Tepat: Diskusikan dengan dokter untuk memilih material yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

· Paket Perawatan: Tanyakan tentang paket perawatan yang menawarkan harga lebih hemat dibandingkan membayar layanan secara terpisah.

· Pembayaran Fleksibel: Klinik menawarkan opsi pembayaran bertahap sesuai kemampuan finansial Anda.

· Perawatan Rutin: Jaga kebersihan dan perawatan gigi palsu untuk menghindari biaya tambahan.

· Diskon dan Promosi: Ikuti informasi terbaru untuk memanfaatkan diskon dan promosi khusus.


Klik >> | Jadwalkan Pembuatan Gigi Palsu di Klinik Simpang Pemda

Kontak Kami

Lokasi

Jl. Setia Budi No.485

Medan

Email

kliniksimpangpemda@gmail.com

Jam Buka

Senin - Minggu

09:00-21:00