Kapan Anak-Anak Boleh Minum Teh dan Kopi Untuk Pertama Kalinya ? Simak Penjelasan dr. Bram Natanael Sembiring

Segelas Teh
Medan, 11 Oktober 2024 - Minuman teh dan kopi telah menjadi bagian dari budaya global, namun pertanyaan tentang kapan aman untuk mulai mengonsumsinya sering muncul, terutama terkait dengan usia anak-anak dan remaja. Menurut dr. Bram Natanael Sembiring , dokter sekaligus pemilik Klinik Pratama Simpang Pemda, penting untuk memperhatikan konsumsi kafein pada anak-anak karena efeknya terhadap perkembangan dan kesehatan.
Pandangan dr. Bram: Teh dan Kopi untuk Anak-Anak
1. Anak Usia di Bawah 5 Tahun
Dr. Bram menyarankan agar anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, termasuk teh dan kopi. “Selain menghambat penyerapan zat besi, pada usia ini, tubuh dan otak mereka sedang dalam fase perkembangan yang sangat penting. Kafein dapat mengganggu kualitas tidur serta keseimbangan nutrisi yang mereka butuhkan untuk tumbuh optimal,” ujarnya.
2. Anak-Anak Usia 6-12 Tahun
Pada usia ini, dr. Bram masih belum menganjurkan , dan hanya merekomendasikan agar teh yang dikonsumsi bersifat herbal dan bebas kafein. Jika pun ingin mengonsumsi teh hijau atau teh hitam, sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang sangat terbatas. "Batas aman asupan kafein untuk anak-anak di usia ini adalah sekitar 45 mg per hari, setara dengan satu cangkir teh hijau. Tapi tentu saja, air putih dan jus alami jauh lebih baik," katanya.
3. Remaja Usia 13-18 Tahun
Remaja umumnya sudah mulai mengenal kopi melalui media sosial dan lingkungan sosial mereka. Dr. Bram menjelaskan bahwa batas aman konsumsi kafein untuk remaja adalah sekitar 100 mg per hari, atau setara dengan satu cangkir kopi ukuran kecil. “Namun, saya tetap menganjurkan pengawasan orang tua dan menjaga agar konsumsi kafein tidak berlebihan. Kafein yang terlalu banyak dapat menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, dan juga ketergantungan.”
Risiko dan Manfaat Menurut dr. Bram Natanael Sembiring
Berikut adalah beberapa risiko yang bisa timbul akibat konsumsi teh dan kopi pada anak-anak dan remaja:
1. Gangguan Tidur: Kafein memiliki efek stimulan yang dapat mengganggu pola tidur alami, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak-anak dan remaja. Anak-anak yang mengonsumsi kafein cenderung mengalami kesulitan tidur atau tidur yang tidak nyenyak, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan fisik dan mental mereka.
2.Kecemasan dan Gelisah: Konsumsi kafein dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan produksi hormon stres, yang mengakibatkan perasaan cemas, gelisah, dan iritabilitas. Ini bisa berdampak pada kemampuan anak untuk berkonsentrasi, menyebabkan gangguan perilaku, dan bahkan memperburuk suasana hati mereka.
3. Ketergantungan Kafein: Meskipun kafein tidak menimbulkan ketergantungan fisik seberat narkoba, dr. Bram menjelaskan bahwa konsumsi rutin bisa memicu ketergantungan ringan. Anak-anak atau remaja yang terbiasa mengonsumsi kafein mungkin akan merasa lelah, mudah marah, atau sulit berkonsentrasi jika tidak mendapat asupan kafein dalam waktu tertentu, yang akhirnya membuat mereka mengandalkan kafein untuk aktivitas sehari-hari.
Manfaat Teh & Kopi
Untuk manfaat Teh, terutama teh hijau, mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, asalkan dikonsumsi dalam batas aman. Kafein dalam dosis rendah juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan, tetapi dr. Bram menekankan bahwa ini lebih cocok untuk remaja dan dewasa.
Kesimpulan
Dr. Bram menyarankan agar konsumsi teh dan kopi pada anak-anak dibatasi seminimal mungkin. Teh herbal tanpa kafein adalah alternatif yang lebih baik untuk anak-anak. Sedangkan bagi remaja, konsumsi kopi dan teh dengan kafein bisa dilakukan dalam jumlah kecil, dengan tetap memperhatikan batas aman asupan kafein. Bagi orang dewasa, konsumsi kopi dan teh yang moderat bisa memberikan manfaat kesehatan, namun tidak disarankan untuk anak-anak yang masih dalam masa perkembangan.
"Anak-anak dan remaja memerlukan tidur yang cukup dan pola makan seimbang untuk mendukung pertumbuhan mereka. Kafein bisa menjadi penghalang bagi proses ini, jadi orang tua sebaiknya lebih bijak dalam memperkenalkan teh dan kopi kepada mereka," tutup dr. Bram.